Gebyar Padat Karya Cimahi: Mengatasi Pengangguran dan Meningkatkan Kesejahteraan
"Gebyar Padat Karya dalam rangka mensukseskan upaya kita mengatasi pengangguran. Selain itu, kami berharap hasil kerjanya dapat menciptakan lingkungan yang lebih tertata rapi dan bersih, serta masyarakat yang lebih sejahtera," ujar Dicky Saromi. Ia menambahkan, program Padat Karya diharapkan dapat membiasakan masyarakat untuk bekerja sama dalam menjaga lingkungan.
Dicky juga menyoroti pentingnya program "One Product One RW" yang bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja di tingkat kelurahan. "Target kita di tahun 2024 adalah 5% masyarakat memiliki lapangan usaha. Ini bagian dari upaya kita menciptakan lapangan usaha, khususnya di tingkat kelurahan," kata Dicky.
Sementara itu, Lurah Citeureup, Rusli, menjelaskan bahwa program Padat Karya di wilayahnya dimulai serentak pada 5 Agustus 2024 dan diharapkan selesai pada akhir bulan. "Pekerjaan dalam program ini melibatkan 10 pekerja. Berdasarkan data yang masuk ke kelurahan, ada 1.411 orang pengangguran, namun tahun 2024 menurun menjadi 930 orang. Ini penurunan yang sangat signifikan," jelas Rusli.
Rusli juga menegaskan bahwa pemilihan pekerja dilakukan berdasarkan analisis ketua RT dan RW setempat, yang memiliki pemahaman lebih baik tentang kondisi di wilayah mereka. "Harapan saya, khususnya di Kelurahan Citeureup, program Padat Karya ini dapat terus berlanjut. Melalui program ini, masyarakat dapat berpartisipasi aktif," tambahnya.
Program Padat Karya ini disambut dengan antusias oleh masyarakat Kelurahan Citeureup, yang berkolaborasi dengan pemerintah hingga tingkat RW untuk menekan angka pengangguran. "Alhamdulillah, masyarakat sangat antusias dengan program ini," pungkas Rusli.
"Dengan adanya program Padat Karya, Pemerintah Kota Cimahi berharap dapat terus menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih baik dan harmonis.(Rully H)
Posting Komentar