Jubir Kantor Komunikasi Kepresidenan RI Tinjau Produksi Susu MBG di Farm Nusa Dairy Indonesia
Cimahi, Suara Pakta News.Com- Juru Bicara (Jubir ) Kantor Komunikasi Kepresidenan RI (PCO) Dedek Prayudi, meninjau langsung proses produksi susu MBG di Farm Nusa Dairy Indonesia, Jatinangor, Sumedang, Kamis (17/4/2025).
Dedek Prayudi dalam kesempatan tersebut menekankan bahwa MBG bukan hanya soal peningkatan gizi, tetapi juga menyangkut penguatan ekonomi masyarakat yang terlibat dalam rantai pasok pangan.
“Ini yang disebut sirkular ekonomi. Program MBG menggerakkan roda perekonomian, membuka lapangan pekerjaan, menghidupkan usaha penjual pakan ternak, dan hasil produksinya diserap koperasi,” ujar Dedek.
Dedek menjelaskan, dari total anggaran MBG sebesar Rp 71 triliun yang dialokasikan dalam APBN, sebanyak 85 persennya digunakan untuk pembelian bahan baku lokal. Hal ini menciptakan dampak ekonomi langsung, termasuk menyerap tenaga kerja hingga 50 orang untuk setiap satuan penyedia pangan gizi (SPPG).
“Dampaknya sangat terasa. Hasil pertanian dan peternakan lokal dibeli langsung oleh SPPG. Jadi, bukan hanya gizi yang ditingkatkan, tetapi juga ekonomi masyarakat di akar rumput ikut tumbuh,” ucapnya.
Selain di Cimahi, skema serupa juga diterapkan di berbagai daerah lain. Kebutuhan susu untuk satu SPPG dalam satu kali penyajian mencapai 3500 botol Jumlah ini dikalikan tiga karena MBG menyajikan susu tiga kali seminggu.
Susu tersebut awalnya disalurkan ke koperasi sebelum diteruskan ke SPPG. Menurut Dedek, kualitas susu sangat dipengaruhi oleh kesehatan sapi dan lingkungan peternakan, termasuk sistem pemeliharaan dan sanitasi kandang.
Program MBG juga ditujukan untuk meningkatkan partisipasi, kehadiran, dan konsentrasi siswa di sekolah, yang pada akhirnya diharapkan mampu mendorong prestasi akademik.
Sementara itu, Manajer Farm Nusa Dairy Indonesia, Sandi Andriana, menjelaskan bahwa farm tersebut memproduksi sekitar 150 liter susu per hari.
Untuk satu kali pengiriman ke SPPG di Cimahi, total kebutuhan susu mencapai 370 liter, termasuk pasokan dari sekitar 20 peternak mitra.
“Setiap pengiriman kita kirimkan 370 liter. Kebutuhan pembagian susu di Cimahi sendiri sekitar 3.500 botol. Sejak program ini berjalan, harga jual susu meningkat dari Rp7.000 menjadi Rp10.000 per liter,” ujar Sandi.
Ia menambahkan, program MBG juga membuka lapangan kerja baru bagi warga sekitar yang sebelumnya berprofesi sebagai petani serabutan. Kini, mereka direkrut sebagai tenaga kerja tetap di peternakan.
“Kualitas susu kami jaga ketat, mulai dari pakan, kesehatan sapi, hingga kebersihan proses pemerahan. Saat ini kami memiliki 13 ekor sapi jenis Friesian Holstein dan berencana menambah hingga kapasitas 50 ekor dalam dua bulan ke depan,” tambah Sandi.
Farm Nusa Dairy Indonesia bekerja sama dengan Koperasi Jagri dalam mendistribusikan susu ke SPPG. Proses pengiriman dilakukan satu kali sehari, dengan pemerasan susu dilakukan pagi dan sore. (**)
Posting Komentar