Kapolsek Sindangkerta Tinjau Bencana Pergerakan Tanah Di Desa Cintaasih
Cimahi, Suara Pakta News.Com- Koplsek Sindangkerta IPTU Sholehuddin dan jajarannya meninjau langsung bencana pergerakan tanah di Kampung Pasir Huni RT 04 RW.02 dan kampung Pasir Muncang RT. 06 RW 01 Desa Cintaasih Kecamatan Cipongkor Kabupaten. Bandung Barat. Minggu (13/04/2025).
Dari bencana pergerakan tanah tersebut mengakibatkan 2 ruang kelas Sekolah Dasar Negri Cibenda 2 rusak tidak bisa di pakai dan rumah warga atas nama DIMAN, OYOH dengan kondisi tanah amblas sedalam 30 Cm. Rumah warga milik EMUS di Kampung .Pasir Muncang Rt.06 Rw. 01 mengalami benteng roboh.
Kapolsek Sindangkerta IPTU Sholehuddin mengatakan Menurut saksi mata warga sekitar menjelaskan asal mula terjadinya pergerakan tanah tersebut disebabkan intensitas hujan yang cukup lama sehingga menyebabkan adanya pergerakan tanah.
"Kemudian saksi melakukan pengecekan sekeliling rumah ditemukan tanah amblas dihalaman rumahnya dan bangunan benteng samping roboh, kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada kepala desa Cinta Asih," ucapnya.
Adapun bangunan sekolah yang roboh pertama kali diketahui oleh sdr. Iwan Gunawan selaku guru honorer sekolah dasar negri 2 Cibenda pada hari Senin tanggal14 April 2025 sekitar pukul 07.00 wib kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada kepala sekolah R. Suryatman bahwa bangunan dua kelas sekolah sudah dalam keadaan roboh.
"Dari kejadian tersebut tidak ada korban jiwa namun kerugian material :
A. SDN CIBENDA 2 sebesar Lk.100.000.000 (Seratus Juta Rupiah)
B. Rumah bapak DIMAN sebesar Lk.60.000.000 ( Eman puluh juta rupiah)
C. Rumah ibu OYOH sebesar Lk.60.0000.000 (Enampuluh juta rupiah)
D. Rumah bapak EMUS sebesar Lk.2.000.000 ( dua juta rupiah).
Menurut informasi Kejadian tanah bergerak tersebut sudah pernah terjadi pada tahun 2022, 2023 dan yang sekarang 2025 terjadinya setiap pada saat musim hujan tiba. Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh kepala sekolah bahwa tadi sudah ke datang time dari konsultan yang menyatakan bahwa untuk bangun sekolah yg terdampak pergerakan tanah tersebut harus dirobohkan dan tidak layak untuk dibangun kembali.
"Kejadian tanah bergerak sudah terjadi untuk yang ketiga kalinya semenjak tahun 2022, 2023 dan yang sekarang 2025 terjadi setiap musim hujan tiba untuk menghindari terjadinya tana bergerak kembali agar bangun sekolah tersebut direlokasi supaya tidak memakan korban dari anak anak sekolah," tandasnya. (**)
Posting Komentar